Sarpudin warga Desa Pendagan, Kecamatan Muaradua, Kabupaten OKUS tewas Setalah di Aniaya anak kandung Nya sendiri. - BERITA MURATARA

Breaking

 

Advertorial

 

Selasa, 05 November 2024

Sarpudin warga Desa Pendagan, Kecamatan Muaradua, Kabupaten OKUS tewas Setalah di Aniaya anak kandung Nya sendiri.


Berita Muratara - 
Seorang pemuda di Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan berinisial FB diringkus polisi usai menganiaya ayah kandungnya, Sarpudin (62) hingga tewas. Tak hanya sang ayah, ibu kandungnya Sulastri (52) pun dianiaya dan masih dirawat di rumah sakit karena alami luka parah.

Peristiwa itu terjadi di Dusun II Desa Pendagan, Kecamatan Muaradua, Kabupaten OKUS pada Minggu (3/11/2024) sekitar pukul 06.00 WIB. Dari hasil pemeriksaan polisi, diduga peristiwa itu terjadi karena permasalahan uang Rp 300 ribu.


 Pelaku FB semula meminta uang Rp 300 ribu kepada orang tuanya namun tidak diberikan sehingga pelaku gelap mata dan menganiaya orang tua kandungnya tersebut.


Kapolres OKUS AKBP Khalid Zulkarnaen membenarkan peristiwa tersebut. Namun saat ini kasus ini masih dalam penyelidikan.


"Kita masih melakukan penyelidikan dan mengumpulkan keterangan saksi-saksi," katanya dikonfirmasi Senin (5/11/2024).


Khalid menjelaskan saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan atas kasus penganiayaan berat yang menyebabkan Saprudin meninggal dunia sementara Sulastri masih dirawat di rumah sakit.


"Kita belum tahu apakah benar anaknya yang menganiaya ayahnya hingga meninggal dunia dan menganiaya ibunya. Mungkin ada orang lain yang masuk ke dalam rumah tersebut jadi kasus ini masih kita dalami," tuturnya.


Dikatakan Khalid, pihaknya sudah memeriksa beberapa saksi termasuk istri almarhum tapi belum bisa banyak diambil keterangan karena masih terbaring sakit.


"Kami juga sudah mengambil keterangan anak korban yang saat itu anak korban bekerja jadi kami belum dapat memastikan siapa yang melakukan penganiayaan berat tersebut apakah ada orang lain yang masuk ke rumah," pungkasnya. (Red) 


Pewarta: Ahmad Solihin

Editor : Ario 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar